Hai sobat semua . . . ketemu lagi dengan saya hehe . Pada postingan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai perkembangan pada anak usia dini. Oiya
sobat, perkembangan anak ini, dibahas secara tuntas loh di dalam ilmu psikologi perkembangan. Jadi, bagi ibu-ibu yang ingin mengikuti perkembangan buah
cintanya secara intens, yukkk monggo di pelajari dan dipraktikkan teori-teori perkembangannya . Okeh, langsung aja ya kita bahas perkembangan pada anak
usia dini.
Sobat, gambar di atas menunjukkan betapa harmonisnya keluarga ini. Pasti kalian tahu dong ya, suatu keluarga yang harmonis tidak lepas dari para orangtua
yang luar biasa. Mereka mampu menghadapi anak-anaknya dengan baik dan memberikan perhatian yang cukup intens dengan buah hati mereka. Meskipun saat ini
banyak orangtua yang bekerja lebih lama di luar rumah, namun mereka tetap tidak lupa akan perannya sebagai orangtua.
Sobat, kalian harus tahu bahwa perkembangan motorik dan fisik anak sangat berhubungan dengan pertumbuhan psikis anak. Nah, hal ini menyebabkan, para
psikolog perkembangan memngupas lebih tajam hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Dalam pertumbuhannya, seorang anak akan mengalami periode yang biasa disebut dengan masa keemasan. Masa ini membuat anak menjadi lebih peka dan sensitif
terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Dalam masa keemasan ini, laju pertumbuhan dan perkembangan adalah kedua hal yang sangat berpengaruhi
dalam diri masing-masing anak. Di masa keemasan ini, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang drastis di mulai dari cara ia berpikir, mengolah emosi,
perkembanga bahasa, perkembangan motorik, perkembangan fisik hingga perkembangan sosial.
Saat perkembangan anak melalui tahap ini, biasanya berada dalam rentang umur 0-8 tahun. Untuk itu, diharapkan bagi para orangtua memberikan perhatian khusus
kepada anak. Hal ini sangat penting, karena masa keemasan ini akan berpemgaruh terhadap kehidupan anak dimasa yang akan datang.
Pada postingan kali ini, saya akan membahas satu persatu perkembangan anak pada usia dini. Ayo, langsung saja kita ke pembahasan pertama, yaitu
perkembangan kognitif pada anak.
Perkembangan Kognitif merupakan proses berubahnya pemahaman seorang anak terhadap dunia yang disebabkan fungsi usia dan pengalaman. Perkembangan ini
menjelaskan kemajuan intelektual kuantitatif dan kualitatif yang terjadi pada masa perkembangan.
Tokoh dalam Perkembangan Kognitif ini adalah Piaget.
Piaget
menyebutkan bahwa anak-anak di seluruh dunia mengalami empat tahap dalam urutan yang tepat, yaitu :
Tahap ini terjadi saat usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, anak mendasarkan pemahaman mereka terhadap dunia, terutama dengan sentuhan, dan gerakan refleks.
Pada tahap ini, anak juga mulai mereproduksi kejadian yang dianggapnya menarik dan mulai melakukan berbagai eksperimen serta mulai mengembangkan
kebiasaan-kebiasaan yang dianggapnya menarik.
2. Praoperasional
Tahap kedua ini dimulai pada usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, kemampuan bahasa anak sudah mulai berkembang, dan memiliki cara berpikirnya yang egosentri.
Anak-anak pada tahap praoperasional berpikir bahwa setiap orang memiliki presepsi yang sama dengan mereka.
3. Konkret Operasional
Tahap ini berlangsung pada usia 7-12 tahun. Pada tahap ini, anak sudah bisa menjalankan operasional dan berpikir rasional. Dalam tahap ini, tugas seperti
menyusun, melipat, melakukan pemisah, dll, sudah dapat dilakukan oleh anak.
4. Formal Operasional
Tahap terakhir ini berlangsung pada usia 12-dewasa. Dalam tahap ini, anak sudah mulai beranjak dewasa. Mereka sudah mampu berpikir terhadap hal yang
bersifat abstrak. Pola berpikir egosentris juga sudah sedikit memudar.
Setelah melewati pembahasan dalam perkembangan kognitif, perkembangan pada anak yang tak kalah pentingnya adalah perkembangan fisik anak.
Pada tahun pertama kehidupan, berat badan anak umumnya tiga kali berat badan saat mereka dilahirkan, dan tingginya setengah kali dari tinggi ketika lahir.
Namun pertumbuhan yang pesat ini akan sedikit melambat ketika usia anak bertambah. Sejak usia 3-13 tahun, rata-rata pertumbuhan anak adalah sekitar 5 pon
dan 3 inci per tahunnya. Namun, kita juga harus mengetahuinya jika hubungan antara ukuran dari berbagai bagian tubuh terhadap satu sama lain berubah secara
drastis ketika anak semakin besar.
Perkembangan yang akan kita bahas selanjutnya adalah perkembangan bahasa. Sobat, dulu kita juga mengalami tahapan-tahapan ini. Jadi, jika sekarang ada
diantara kita yang senang bicara, pastinya waktu melewati perkembangan bahasa ini prosesnya sangat cepat deh hehehe. Okey, mari kita kupas tuntas
perkembangan bahasa...
Perkembangan bahasa terbagi kedalam tiga tahapan, yaitu :
1. Periode Prelingual
Periode ini terjadi pada anak usia 0-1 tahun. ciri utamanya adalah ketika seorang anak mengoceh kepada orang tua sebagai cara mereka berkomunikasi.
2. Periode Lingual
Periode ini terjadi pada anak usia 1-2,5 tahun, dimana seorang anak sudah mampu membuat satu dua kata dalam percakapan dengan orang lain.
3. Periode Diferensiasi
Periode ini terjadi pada anak usia 2,5-5 tahun. Periode ini ditandai dengan bertambahnya pembendaharaan kata pada anak. Pada tahap ini, anak juga sudah
mulai memiliki kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa.
Okeh sobat, postingan kali ini akan saya akhiri dengan penjelasan perkembangan psikososial. Yukk mari di bacaaa . . .
Perkembangan psikososial merupakan perkembangan interaksi seorang individu dan pemahaman mengenai satu sama lain serta pengetahuan dan pemahaman mereka
terhadap diri mereka sendiri sebagai bagian dari masayarakat.
Tokoh dalam Perkembangan Psikososial ini adalah Erikson. Perkembangan Psikososial ini terbagi kedalam empat tahap, yaitu :
1. Tahap Kepercayaan vs Ketidakpercayaan
Tahap ini terjadi pada usi 0-1,5 tahun, dalam tahap ini akan tumbuh rasa percaya pada anak jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan timbul
rasa ketidakpercayaan ketika mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan.
2. Tahap Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu
Tahap ini terjadi pada usia 1,5-3 tahun. Pada tahap ini perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh anggota tubuhnya. Namun,
sifat malu dan ragu juga dapat muncul di tahap ini, yaitu ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.
3. Tahap Inisiatif vs Rasa Bersalah
Tahap ini terjadi pada usia 3-6 tahun, Pada tahap ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, mereka sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan
lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa
berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak.
4. Tahap Upaya vs Inferioritas
Tahap ini terjadi pada usia 6-12 tahun. Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan interaksi sosial positif dengan orang lain dan terkadang mereka juga bisa
merasakan tidak teralu terlibat dalam kehidupan sosial.
Okeh sobat, itulah beberapa perkembangan yang terjadi pada anak usia dini. Sekarang sudah tau dong bagaimana proses mereka berkembang? Nah, bagi sobat yang
bakal jadi calon kakak, calon abang atau mungkin calon ibu hehe, bisa dong ya dipelajari lebih lanjut. Karena, dengan kita mempelajari dan mempraktikan
teori-teori di atas, maka besar kemungkinan anak yang kita rawat akan tumbuh dengan kondisi fisik dan psikis yang baik. Okeh sobat, semoga postinga tadi
bermanfaat yaaa, sampai jumpaaa . . . .
sumber : http://bidanku.com/psikologi-perkembangan-anak-usia-dini