Jumat, 31 Maret 2017

Motivasi



MENGEKSPLORASI MOTIVASI

Apasih Motivasi itu ?




Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku

Perspektif Tentang Motivasi

      A. Perspektif Behavioral
Perspektif Behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksernal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid.

 

Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid.




Insentif yang dipakai guru di kelas anatar lain nilai yang baik, yang memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid dan tanda bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan suatu tugas dengan baik.

B. Perspektif Humanistis
Perspektif Humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan kualitas positif. Perspektif ini berkaitan eerat dengan pandangan Abraham Maslow yang mengemukakan bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
 


Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan fisiologis, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri


·         Fisiologis                     :  Lapar, haus, tidur
·         Keamanan ( Safety )   :  Bertahan hidup, seperti perlindungan dari kejahatan
·         Sosial                          :  Rasa memiliki, kasih sayang dan perhatian dari orang lain
·         Harga diri                   :  Menghargai diri sendiri
·         Aktualisasi diri           :  Realisasi potensi diri

Aktualisasi diri merupakan motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia. Maslow memperingatkan bahwa kebanyakan orang berhenti menjadi dewasa setelah mereka mengembangkan level harga diri yang tinggi dan karenanya tidak pernah sampai ke aktualisasi diri


      C. Perspektif Kognitif
Minat ini berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan, terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi) dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif.
Perspektif kognitif merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri.

 

Motivasi Kompetensi merupakan ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka dan memproses informasi secara efisien.



      D. Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan oranglain secara aman. Hal ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangan dan akrab.



Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterkaitan dengan orangtua dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru

Faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak (McCombs, 2001:McCombs & Quiat, 2001).
Tentu diantara dari kita pernah mendengar istilah motivasi ekstrinstik dan motivasi intrinstik bukan? Nah, sebenernya apasih motivasi ekstrinstik dan motivasi instrinstik tersebut?

Motivasi Ekstrinstik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinstik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.
Misalnya, seorang murid belajar dengan keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Pendekatan behavioral menekankan motivasi ekstrinstik sebagai sesuatu yang penting dalam prestasi.

Motivasi Intrinstik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang dengan mata pelajaran yang diujikan tersebut. Pendekatan kognitif dan humanistik menekankan motivasi intrinstik sebagai sesuatu yang penting dalam prestasi.

·         Determinasi Diri dan Pilihan Personal adalah salah satu pandangan motivasi intrinsik menekankan pada determinasi diri. Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.

·      Pengalaman Optimal. Mihaly Csikszentmihalyi menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Menurutnya pengalaman optimai itu kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan aktivitas. Pengalaman optimal terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tak terlalu mudah.

Sabtu, 25 Maret 2017

Cara Mengajar yang Efektif




CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF

Seorang guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Proses ini membutuhkan dua hal utama yaitu : Pengetahuan dan keahlian profesional dan Komitmen dan motivasi.

A.      Pengetahuan dan Keahlian Profesional
          Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural.

Penguasaan Materi Pelajaran
         Guru yang efektif harus memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran dan kemampuan mengaitkan satu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.

Strategi Pengajaran
         Menerapkan prinsip konstruktivisme yaitu pendekatan pembelajaran yang menekankan agar individu secara aktif membangun pemahaman dan pengetahuan.

Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
        Guru yang efektif harus menentukan tujuan  pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu. Mereka juga harus menyusun kriteria tertentu agar sukses dan menghabiskan banyak waktu untuk menyusun rencana instruksional, mengorganisasikan pelajaran agar murid meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya.

Keahlian Manajemen Kelas 
        Guru yang efektif mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas.

Keahlian Motivasional
        Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar.  Mereka tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.

Keahlian Komunikasi
          Keahlian komunikasi mencakup keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambat komunikasi verbal, memahami komunikasi non  verbal murid dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif.

Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan
       Guru yang efektif membimbing murid untuk berpikir secara kritis tentang isu kultural dan entin, menanamkan sikap saling menerima dan bertindak sebagai mediator kultural.
Di dunia yang saling berhubungan secara kultural ini, guru harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda. Mereka membimbing murid untuk berpikir secara kritis tentang isu kultural dan etnis, berusaha mengurangi bias, menanamkan sikap saling menerima dan bertindak sebagai mediator kultural.

Keahlian Teknologi
         Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan komputer kedalam proses belajar di kelas.  Integritas ini harus disesuaikan dengan kebutuhan  belajar murid, termasuk kebutuhan mempersiapkan murid untuk mencari pekerjaan di masa depan.
        Guru yang efektif tahu cara mengoperasikan komputer dan cara mengajar murid untuk menggunakan komputer dalam menulis dan berkreasi. Guru yang efektif bisa mengevaluasi efektivitas game instruksional dan simulasi komputer, tahu cara menggunakan dan mengajari murid untuk menggunakan alat komunikasi melalui komputer seperti internet. Mereka juga nmemahami dengan  baik berbagi perangkat penting lainnya untuk mendukung pembelajaran murid yang cacat.

B.       Komitmen dan Motivasi
          Komitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka. 
          Guru yang efektif sangat memerhatikan murid-muridnya, sering menyebut mereka sebagai “murid-muridku”. Mereka benar-benar ingin bersama dengan murid dan mengabdi untuk membantu murid dalam memahami pelajaran. Guru yang efektif juga berusaha mencari cara untuk membantu murid agar bisa memerhatikan perasaan sesama teman dan saling memberi perhatian antar sesama murid.

Pendekatan Pembelajaran



PEMBELAJARAN

            Hai teman-teman . . . Di post kali ini saya ingin membahas kata “ belajar “ .  Nah,  kita sudah sering menyebutkan kata ini, bahkan kita juga selalu melakukan kegiatan ini. Tetapi, kalian tau tidak apa itu pembelajaran ??
Tenang, di post kali ini kita akan mengenal lebih jauh apasih pembelajaran itu.
Nah, pembelajaran (learning) dapat didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman.

Pendekatan untuk Pembelajaran
Dalam pembelajaran terdapat dua pendekatan, di antaranya pendekatan behavioral dan pendekatan kognitif.

1.    Pendekatan Behaviorisme
Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Proses mental merupakan pikiran, perasaan, dan motif yang tak dapat diobservasi oleh orang lain.

Pendekatan Pembelajaran Behavioral
Terdapat dua pendekatan pembelajaran behavioral, yakni Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik) dan Operan Conditioning (Pengkondisian Operan).

Classical Conditioning

Pendekatan ini dipelopori oleh seorang Psikolog Rusia Ivan Pavlov. Classical Conditioning disebut juga dengan pengkondisian klasik yang berarti bentuk pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral (CS) diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna (UCS) dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respons yang serupa (CR).

Apa itu UCS, UCR, CS dan CR ?

v        Unconditioned Stimulus ( UCS )
Stimulus yang secara alami memunculkan suatu respon tertentu tanpa harus dipelajari.
v       Unconditioned Respons ( UCR )
Respon yang bersifat natural dan tidak membutuhkan penelitian.
v       Conditioned Stimulus ( CS )
Stimulus yang dibuat untuk mendapatkan respon sebagai hasil asosiasi dengan UCS.
v        Conditioned Respons ( UCR )
Respons yang mirip atau bahkan sama dengan UCR yang dihasilkan dari CS.

Dalam pendekatan pembelajaran klasikal terdapat istilah Generalisasi, Diskriminasi dan Pelenyapan. Nah, apasih arti dari ketika kata tersebut ?

v  Generalisasi dalam pengkondisian klasik adalah tendensi dari stimulus barudengan conditioned stimulus yang asli untuk menghasilkan respons yang sama
v  Deskriminasi terjadi ketika organisme merespon stimuli tertentu tetapi tidak merespon  stimuli lainnya.
v   Pelenyapan ( Extinction ) dalam pengkondisian klasik adalah pelemahan conditioned respons ( CR ) karena tidak adanya Unconditioned Stimulus (US)

Pengkondisian klasik sangat membantu untuk memahami kecemasan dan ketakutan murid. Namun, cara ini lebih efektif untuk menjelaskan perilaku sukarela mengapa murid belajar keras untuk satu mata pelajaran.

Operan Conditioning
Operan Conditioning disebut juga dengan pengkondisian operan yang berarti bentuk pembelajara dimana konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulang


Hukum Efek Thorndike
Merupakan prinsip bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.

Pengkondisian Operan
         Pengkondisian ini dikemukakan oleh Skinner. Pengkondisian ini terdiri atas penguatan dan hukuman.
Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Penguatan dibagi menjadi penguatan positif dan penguatan negatif.
a.   Penguatan positif menyatakan bahwa frekuensi respon meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding)
b.  Penguatan negatif menyatakan bahwa frekuensi respon meningkat karena diikuti dengan     penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)

Hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.

Apa itu Generalisasi, Diskriminasi dan Pelayanan dalam pengkondisian Operan ?

v      Generalisasi dalam pengkondisian operan berarti memberikan respon yang sama terhadap stimuli yang sama
v    Diskriminasi dalam pengkondisian operan berarti pembedaan diantara stimuli dan         kejadian     lingkungan
v     Pelenyapan (Extinction) terjadi ketika respon penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan  responnya menurun.

2.    Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini terdiri dari empat pendekatan utama untuk pembelajaran yaitu :
-          Pendekatan Kogniif Sosial, menekankan bagaimana faktor perilaku, lingkungan dan orang       saling berinteraksi mempengaruhi proses pembelajaran
-          Pemrosesan Informasi Kognitif, menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi   melalui perhatian, ingatan, pemikiran dan proses kognitif lainnya
-    Konstruktivitas Kognitif, menekankan konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan        pemahaman
-         Konstruktivis Sosial, memfokuskan pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan       pengetahuan dan pemahaman 

 Agar lebih memahami materi pembelajaran di atas, beikut saya lampirkan Contoh pendekatan pembelajaran .

By :
Free Blog Templates