MENGEKSPLORASI
MOTIVASI
Apasih Motivasi itu ?
Motivasi
adalah
proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku
Perspektif
Tentang Motivasi
A. Perspektif Behavioral
Perspektif Behavioral
menekankan imbalan dan hukuman eksernal sebagai kunci dalam menentukan motivasi
murid.
Insentif
adalah
peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku
murid.
Insentif yang dipakai
guru di kelas anatar lain nilai yang baik, yang memberikan indikasi tentang
kualitas pekerjaan murid dan tanda bintang atau pujian jika mereka
menyelesaikan suatu tugas dengan baik.
B. Perspektif Humanistis
Perspektif Humanistis menekankan
pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih
nasib mereka dan kualitas positif. Perspektif ini berkaitan eerat dengan
pandangan Abraham Maslow yang
mengemukakan bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum
memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
Hierarki
Kebutuhan menyatakan bahwa kebutuhan individual harus
dipuaskan dalam urutan fisiologis, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi
diri
· Fisiologis :
Lapar,
haus, tidur
·
Keamanan
( Safety ) :
Bertahan hidup, seperti perlindungan dari kejahatan
·
Sosial :
Rasa memiliki, kasih sayang dan perhatian dari orang lain
·
Harga
diri :
Menghargai diri sendiri
·
Aktualisasi
diri :
Realisasi potensi diri
Aktualisasi
diri merupakan motivasi untuk mengembangkan potensi diri
secara penuh sebagai manusia. Maslow memperingatkan bahwa kebanyakan orang
berhenti menjadi dewasa setelah mereka mengembangkan level harga diri yang
tinggi dan karenanya tidak pernah sampai ke aktualisasi diri
C. Perspektif Kognitif
Minat ini berfokus pada
ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka
(persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan, terutama persepsi bahwa
usaha adalah faktor penting dalam prestasi) dan keyakinan mereka bahwa mereka
dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif.
Perspektif kognitif
merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung jawab
untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri.
Motivasi
Kompetensi merupakan ide bahwa orang termotivasi
untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka dan
memproses informasi secara efisien.
D. Perspektif Sosial
Kebutuhan
afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk
berhubungan dengan oranglain secara aman. Hal ini membutuhkan pembentukan,
pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangan dan akrab.
Kebutuhan
afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk
menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterkaitan dengan orangtua dan
keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru
Faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak (McCombs, 2001:McCombs & Quiat, 2001).
Tentu diantara dari
kita pernah mendengar istilah motivasi ekstrinstik dan motivasi intrinstik
bukan? Nah, sebenernya apasih motivasi ekstrinstik dan motivasi instrinstik
tersebut?
Motivasi
Ekstrinstik adalah melakukan sesuatu untuk
mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi
ekstrinstik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan
hukuman.
Misalnya, seorang murid
belajar dengan keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik.
Pendekatan behavioral menekankan motivasi ekstrinstik sebagai sesuatu yang
penting dalam prestasi.
Motivasi
Intrinstik adalah motivasi internal untuk melakukan
sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar
menghadapi ujian karena dia senang dengan mata pelajaran yang diujikan
tersebut. Pendekatan kognitif dan humanistik menekankan motivasi intrinstik
sebagai sesuatu yang penting dalam prestasi.
·
Determinasi
Diri dan Pilihan Personal adalah salah satu pandangan motivasi
intrinsik menekankan pada determinasi diri. Dalam pandangan ini, murid ingin
percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena
kesuksesan atau imbalan eksternal.
· Pengalaman
Optimal. Mihaly Csikszentmihalyi menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman
optimal dalam hidup. Menurutnya pengalaman optimai itu kebanyakan terjadi
ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan
aktivitas. Pengalaman optimal terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan
yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tak terlalu mudah.
0 komentar:
Posting Komentar