Minggu, 25 Juni 2017

Paedagogi dan Andragogi




Lingkup Androgogi

            Androgogi berlaku bagi segala bentuk pembelajarn orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalm rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft skill), seperti pengembangan manajemen . Aplikasi andragogi berlaku di ruang-ruang khusus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan profesional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain.
Knowles (1984) memberikan contoh penerapan prin sip-prinsip andragogi dengan desain penelitian sebagai berikit :
  •  Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya perintah tertentu, fungsi, operasi, dan lain-lain.
  • Pengajaran harus berorientasi pada tugas yang bermakna, bukan menghafal. Kegiatan belajar harus berada dalam konteks tugas umum yang akan dilakukan.
  • Pengajaran harus mempertimbangkan berbagai latar belakang yang berbedadari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan harus memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.
  • Karena orang dewasa cenderung mandiri, pengajaran harus memungkinkan pembelajar menemukan hal-hal untuk diri mereka sendiri, memberikan bimbingan dan bantuan ketika ada kesalahan yang dibuat.
Secara operasional, prinsip-prinsip tersebut disajikan berikut ini :
  • Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi pengajaran mereka.
  •  Pengalaman, termasuk kesalahan yang mereka rasakan, menjadi dasar untuk kegiatan belajar.
  • Orang dewasa paling tertarik untuk mempelajari mata pelajaran yang memiliki relevansi langsung dengan pekerjaan atau kehidupan pribadinya.
  • Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada masalah daripada ketimbang berorientasi pada isi

Isu Andragogi

 Andragogi memiliki lima isu, yaitu :
  • Memberikan kesemptan kepada peserta didik tahu mengapa ada sesuatu yangpenting untuk dipelajari.
  • Menunjukkan kepada peserta didik bagaimana mengarahkan diri mereka sendiri melalui informasi yang tersedia.
  • Topik kegiatan belajarterkait pengalaman peserta didik.
  • Manusia tidak akan belajar sampai mereka siap dan termotivasi untuk belajar.
  • Diperlukan upaya membantu mereka mengatasi hambatan, perilaku, dari keyakinan tentang belajar.

Perbedaan Antara Pedagogi dan Andragogi


Aspek Fundamntal

            Andragogi adalah teori belajar yang dikembangkan untuk kebutuhan khusus orang dewasa. Sedangkan pedagogi adalah belajar di masa kanak-kanak.
Malcolms S. Knowles (1970) membedakan kedua disiplin ilmu andragogi dan pedagogi :

No
                   Andragogi
Pedagogi
1

Pembelajaran disebut “peserta didik” atau “warga belajar”.

Pembelajaran disebut “siswa” atau “anak didik”
2

Gaya belajar independent

Gaya belajar dipendent
3

Tujuan Fleksibel

Tujuan ditentukan sebelumnya
4

Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi

Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman atau kurang informasi
5
Menggunakan metode pelatihan aktif

Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah atau ceramah

6

Pembelajaran mempengaruhi waktu dan kecepatan

Guru mengontrol waktu dan kecepatan
7

Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting

Peserta berkontribusi sedikit pengalaman
8

Belajar berpusat pada masalah kehidupan nyata


Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis
9

Peserta dianggap sebagai sumberdaya utama untuk ide-ide dan contoh


Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh

            Melcom S. Knowles secara lebih rinci menyajikan asumsi dan proses pedagogi untuk dibedakan andragogi. Asumsi dari proses itu adalah :

No

Asumsi Pedagogi
Asumsi Andragogi
1
Konsep diri
Ketergantungan

Peningkatan arah diri atau kemandirian

2
Pengalaman
Berharga kecil

Pelajar merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar

3
Kesiapan

Tugas perkembangan :
Tekanan sosial


Tugas perkembangan :
Peran sosial
4
Perspektif waktu

Aplikasi ditunda


Kecepatan aplikasi
5
Orientasi untuk belajat

Berpusat pada substansi mata pelajaran


Berpusat pada masalah
6
Iklim belajar

Berorientasi otoritas, resmi dan kompetitif 


Mutualitas/pemberian pertolongan, ras hormat, kolaborasi dan informal

7
Perencanaan

Oleh guru


Reksa (mutual) diagnosis sendiri

8
Perumusan tujuan

Oleh guru


Reksa negosiasi
9
Desain

Logika materi pelajaran, unit konten.


Diurutkan dalam hal kesepian unit masalah
10
Kegiatan

Teknik Pelayanan


Teknik pengalaman (penyelidikan)

11
Evaluasi

Oleh guru


Reksa diasnosis kebutuhan dan reksa program pengukuran


0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates