Lingkup
Androgogi
Androgogi
berlaku bagi segala bentuk pembelajarn orang dewasa dan telah digunakan secara
luas dalm rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain
keterampilan lunak (soft skill), seperti
pengembangan manajemen . Aplikasi andragogi berlaku di ruang-ruang khusus,
pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan profesional,
pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain.
Knowles (1984) memberikan contoh penerapan prin sip-prinsip
andragogi dengan desain penelitian sebagai berikit :
- Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya perintah tertentu, fungsi, operasi, dan lain-lain.
- Pengajaran harus berorientasi pada tugas yang bermakna, bukan menghafal. Kegiatan belajar harus berada dalam konteks tugas umum yang akan dilakukan.
- Pengajaran harus mempertimbangkan berbagai latar belakang yang berbedadari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan harus memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.
- Karena orang dewasa cenderung mandiri, pengajaran harus memungkinkan pembelajar menemukan hal-hal untuk diri mereka sendiri, memberikan bimbingan dan bantuan ketika ada kesalahan yang dibuat.
Secara operasional, prinsip-prinsip tersebut
disajikan berikut ini :
- Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi pengajaran mereka.
- Pengalaman, termasuk kesalahan yang mereka rasakan, menjadi dasar untuk kegiatan belajar.
- Orang dewasa paling tertarik untuk mempelajari mata pelajaran yang memiliki relevansi langsung dengan pekerjaan atau kehidupan pribadinya.
- Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada masalah daripada ketimbang berorientasi pada isi
Isu
Andragogi
Andragogi memiliki lima isu, yaitu :
- Memberikan kesemptan kepada peserta didik tahu mengapa ada sesuatu yangpenting untuk dipelajari.
- Menunjukkan kepada peserta didik bagaimana mengarahkan diri mereka sendiri melalui informasi yang tersedia.
- Topik kegiatan belajarterkait pengalaman peserta didik.
- Manusia tidak akan belajar sampai mereka siap dan termotivasi untuk belajar.
- Diperlukan upaya membantu mereka mengatasi hambatan, perilaku, dari keyakinan tentang belajar.
Perbedaan
Antara Pedagogi dan Andragogi
Aspek
Fundamntal
Andragogi
adalah teori belajar yang dikembangkan untuk kebutuhan khusus orang dewasa.
Sedangkan pedagogi adalah belajar di masa kanak-kanak.
Malcolms S. Knowles (1970) membedakan kedua disiplin
ilmu andragogi dan pedagogi :
No
|
Andragogi
|
Pedagogi
|
1
|
Pembelajaran disebut “peserta didik”
atau “warga belajar”.
|
Pembelajaran disebut “siswa” atau
“anak didik”
|
2
|
Gaya
belajar independent
|
Gaya belajar dipendent
|
3
|
Tujuan Fleksibel
|
Tujuan ditentukan sebelumnya
|
4
|
Diasumsikan bahwa peserta didik
memiliki pengalaman untuk berkontribusi
|
Diasumsikan bahwa siswa tidak
berpengalaman atau kurang informasi
|
5
|
Menggunakan
metode pelatihan aktif
|
Metode pelatihan pasif, seperti metode
kuliah atau ceramah
|
6
|
Pembelajaran mempengaruhi waktu dan
kecepatan
|
Guru mengontrol waktu dan kecepatan
|
7
|
Keterlibatan atau kontribusi peserta
sangat penting
|
Peserta berkontribusi sedikit
pengalaman
|
8
|
Belajar berpusat pada masalah
kehidupan nyata
|
Belajar berpusat pada isi atau
pengetahuan teoritis
|
9
|
Peserta dianggap sebagai sumberdaya utama
untuk ide-ide dan contoh
|
Guru sebagai sumber utama yang
memberikan ide-ide dan contoh
|
Melcom
S. Knowles secara lebih rinci menyajikan asumsi dan proses pedagogi untuk
dibedakan andragogi. Asumsi dari proses itu adalah :
No
|
Asumsi Pedagogi
|
Asumsi Andragogi
|
|
1
|
Konsep diri
|
Ketergantungan
|
Peningkatan arah diri atau kemandirian
|
2
|
Pengalaman
|
Berharga kecil
|
Pelajar merupakan sumber daya yang
kaya untuk belajar
|
3
|
Kesiapan
|
Tugas perkembangan :
Tekanan sosial
|
Tugas perkembangan :
Peran sosial
|
4
|
Perspektif waktu
|
Aplikasi
ditunda
|
Kecepatan aplikasi
|
5
|
Orientasi untuk belajat
|
Berpusat pada substansi mata pelajaran
|
Berpusat pada
masalah
|
6
|
Iklim belajar
|
Berorientasi otoritas, resmi dan
kompetitif
|
Mutualitas/pemberian pertolongan, ras
hormat, kolaborasi dan informal
|
7
|
Perencanaan
|
Oleh guru
|
Reksa (mutual) diagnosis sendiri
|
8
|
Perumusan tujuan
|
Oleh guru
|
Reksa negosiasi
|
9
|
Desain
|
Logika materi pelajaran, unit konten.
|
Diurutkan dalam hal kesepian unit
masalah
|
10
|
Kegiatan
|
Teknik Pelayanan
|
Teknik pengalaman (penyelidikan)
|
11
|
Evaluasi
|
Oleh guru
|
Reksa diasnosis kebutuhan dan reksa
program pengukuran
|
0 komentar:
Posting Komentar